Rasulullah Saja Membantu Pekerjaan Istri di Rumah, Bagaimana Denganmu Wahai Para Suami?
Yang Suaminya Malas Bantu Bersih Bersih Rumah Langsung Tag
Saja
Ada lho suaminya yang merasa kalau tugasnya itu hanya
mencari nafkah, sedang urusan rumah itu sepenuhnya tanggung jawab istri.
Kasih hadist ini Bun biar ngerti suaminya…!
Buat seluruh suami!
‘Bantulah pekerjaan rumah istrimu, sebab penting sekali’
hukumnya sunnah muakkadah!
Tidak banyak para suami yang sadar untuk membantu
meringankan tugas istri.
Dalam benak mereka segala sesuatu yang berurusan dengan
pekerjaan rumah tangga mulai dari mendidik anak, mengasuhnya, merapikan
kamarnya, memasak, mencuci pakaian, ngepel, nyetrika, nyapu, membersihkan
segala sudut ruangan dan hal-hal yang berkaitan dengan keadaan rumah adalah
sepenuhnya pekerjaan atau tugas istri.
Banyak alasan yang membuat mereka enggan melakukanya, alasan
tersebut diantaranya:
♦ Apapun pekerjaan yang berada di dalam rumah adalah
kewajiban istri.
♦ Jika ia melakukan atau membantu tugas istri, maka ia
merasa kewibawaannya turun di mata istrinya.
♦ Tidak terbiasa dan sangat malas melakukannya.
♦ Merasa lelah dengan segudang pekerjaannya. Sehingga
membuatnya enggan membantu istri. Dan masih banyak alasan-alasan lainnya.
Anjuran Suami Membantu Pekerjaan Istri
Semua kewajiban istri di dalam rumah tidak berarti menafikan
anjuran kepada suami untuk membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah.
Ketika ada kesempatan, bahkan hal ini merupakan salah satu
bentuk pergaulan yang baik antara suami istri dan tanda kepedulian serta cara
membahagiakan istri. Aisyah ra. berkata:
Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anhuma pernah ditanya
oleh salah seorang sahabat. “Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah
bersama istrinya?” Ia menjawab, “Dahulu Nabi biasa membantu pekerjaan rumah
keluarganya.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Aisyah ra. pernah ditanya
tentang apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. ketika berada di rumah. Lalu
Aisyah ra. menjawab:
Artinya: “Beliau menjahit bajunya sendiri, menambal
terompahnya, dan mengerjakan apa-apa yang umumnya dilakukan oleh para suami di
rumahnya“.
Begitulah Rasulullah SAW, mau menjahit bajunya sendiri yang
sobek tanpa menunggu istrinya untuk menjahitkan bajunya.
Membantu dan saling bahu membahu adalah tugas bersama untuk
menjadikan kehidupan rumah tangga yang penuh keharmonisan.
Jangan takut harga diri turun, karena Rasulullah SAW pun
telah memberikan contoh bagaimana menjadi suami yang baik. Tidak perlu gengsi
apalagi sampai menanamkan “image” bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan
pekerjaan rumah merupakan tugas dan kewajiban istri.
Memang tidak mudah untuk mengubah cara pandang yang telah
melekat erat didalam benak mereka.
Namun, dengan kesadaran yang tinggi, tidak ada yang tidak
mustahil. InsyaAllah hal tersebut bisa dilakukan.
Cobalah lakukan mulai dari hal-hal kecil yang bisa
dikerjakan, seperti menyapu lantai, menggantikan popok si kecil atau
menyuapinya, mengantar anak ke sekolah, menaruh pakaian kotor pada tempatnya,
membersihkan debu yang menempel di sofa dan lain sebagainya.
Betapa beratnya tugas istri yang sekaligus seorang ibu,
terlebih jika istri juga seorang wanita karir, dari membuka mata sampai bertemu
waktu tidur, pekerjaan akan terus bergilir tiada henti-hentinya.
Kecuali mereka yang pemalas dan semua pekerjaan di pegang
oleh orang lain. Jika ingin merasakan, cobalah lakukan selama satu hari penuh
untuk menggantikan tugas istri dari bangun sampai waktunya tidur.
Ingatlah bahwa istrimu bukanlah pembantu rumah tangga
Menjadi pembantu rumah tangga di rumah sendiri memang tidak
salah untuk para istri, meskipun pada dasarnya Islam tidak mewajibkannya.
Hal-hal baik yang dilakukan hanya menjadi nilai tambah dan pahala yang luar
biasa. Itulah kemuliaan wanita, Islam sangat memuliakan wanita-wanita shalihah.
Semoga semua sahabat mendapatkan partner terbaik yang saling
membantu dan saling bahu membahu dalam mengurus rumah tangga. Kebersamaan akan
membuat suasana rumah tangga semakin bahagia dan terasa lebih hangat.
sumber; jadzab
0 komentar:
Posting Komentar