Mungkin sebagian dari anda masih asing dengan buah jambu madu. Tahukah anda
bahwa buah jambu madu ini memiliki rasa manis yang tak kalah enak dengan
beberapa jenis jambu lainnya. Secara umum jenisnya masuk dalam salah satu jenis
jambu air. Jambu madu memang bukanlah varietas asli dari alam Indonesia. Ia
merupakan hasil rekayasa teknologi pertanian sehingga tercipta jambu air dengan
bentuk dan rasa yang berbeda.
Ukurannya lebih kecil dan bentuk buahnya pun lonjong
memanjang. Jika jambu air masih memiliki sedikit rasa keasaman saat dimakan
maka jambu madu ini memiliki rasa manis tulen segar yang pastinya lumer
dilidah. Anda akan langsung menyukai rasa buah ini begitu memakannya.
Karena rasanya yang lebih enak inilah maka dari waktu ke
waktu jambu madu semakin banyak peminatnya. Hal ini menjadikan permintaan pasar
akan jambu madu terus meningkat begitu juga dengan harganya. Maka dari itu kini
orang-orang mulai membudayakan jambu madu untuk dijual. Nah, bagi anda yang
tertarik ingin mencoba membudidayakan jambu madu, kami akan membahas cara
menanam jambu madu dengan benar.
Cara menanam jambu madu ialah serangkaian proses mulai dari
awal pengolahan lahan sebelum tanam hingga panen jambu madu. Dengan mengetahui
cara menanam jambu madu yang benar terlebih dahulu maka diharapkan anda akan
mampu membudidayakan jambu madu secara baik dan berhasil sukses. Nah berikut
adalah urutan cara menanam jambu madu yang benar.
1. Persiapan Lahan
Langkah yang paling pertama adalah persiapan lahan tanamnya
terlebih dahulu. Kita harus memilih lahan tanam yang memenuhi beberapa kriteria
lahan yang baik untuk menanam jambu madu. Lahan yang baik untuk menanam jambu
madu haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut ini :
- Terpapar cahaya matahari langsung minimal 6 jam sehari.
- Memiliki tingkat keasaman tanah (pH) 5,5-7,5.
- Mengandung cukup unsur hara.
- Dekat dengan sumber air.
- Tanahnya gembur.
Jika sudah menemukan lahan yang cocok kemudian lakukan
penyiangan rumput dan pemangkasan tanaman yang menghalangi cahaya matahari.
Setelah itu lanjut ke tahap selanjutnya.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Galilah luban tanam dengan diameter 20-30 cm dan kedalaman
20-30 cm juga. Buat banyak lubang pada lahan tersebut dengan jarak antar lubang
sekitar 1,5 – 2,5 meter. Usahakan agar membuat lubang sejajar dan tertata rapi
membentuk alur-alur nantinya akan memudahkan anda dalam proses merawat tanaman.
3. Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar ini berguna untuk menjaga kandungan unsur hara
dalam tanah selama tanaman hidup dilahan tersebut. Pupuk dasar yang digunakan
adalah perpaduan dari pupuk organik dan pupuk kimia. Untuk cara pemberian
pupuk dasarnya adalah sebagai berikut :
Gunakan pupuk kandang (paling bagus kotoran kambing) sebagai
komposisi utama pupuk dasarnya. Tiap lubang bisa diisi satu ember semen pupuk
kandang.
Tambahkan pupuk NPK sekitar 2-4 sendok makan pada tiap
lubang.
Tambahkan lagi kapur dulomit (calcium) sekitar 2 sendok
makan tiap lubangnya.
Campurkan larutan gula (boleh gula pasir, merah, gula batu,
nira, dll) dengan EM4 (bakteri pengurai) kemudian diamkan selama 1-3 hari.
Siramkan campuran tadi ke tiap – tiap lubang secukupnya.
Tutup lubang tersebut dengan tanah dan diamkan selama 2 minggu.
Sembari menunggu pupuk dasarnya terurai maka kita bisa
menyiapkan bibitnya terlebih dahulu.
4. Pembibitan Jambu Madu
Jambu madu dapat dibibit melalui dua cara yakni generatif
biji dan vegetatif cangkok. Sebenarnya kedua metode ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Jika anda membibit dari biji maka anda akan
memerlukan waktu hingga beberapa bulan agar bibit siap ditanam. Namun jika anda
ingin melakukan pembibitan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, maka
sebaiknya anda melakukan pembibitan secara cangkok.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode biji :
Kelebihan
Bibit yang dihasilkan akan lebih tahan terhadap penyakit
Pengakaran tanaman akan lebih kuat dan kokoh
Produktivitas bisa lebih banyak melebihi indukannya
Kekurangan
Waktu penumbuhan yang lebih lama
Resiko bibit mati saat masih kecil
Biaya yang dikeluarkan dari bibit kecil hingga besar lebih
banyak ketimbang mencangkok
Sedangkan teknik vegetatif cangkok memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut
Kelebihan
Waktu pembibitan yang relatif singkat
Tanaman langsung besar sehingga resiko mati lebih kecil
Biaya yang dikeluarkan selama perawatan bibit tidak terlalu
banyak
Kekurangan
Tanaman kurang tahan terhadap penyakit
Perakaran tanaman kurang kuat dan kokoh
Produktivitas buahnya sesuai indukan dan tidak akan dapat
melampauinya
cara menanam jambu madu
Pilihlah biji yang berasal dari buah yang sudah kelewat
matang dan berasal dari pohon sehat yang produktif
Cuci bersih biji dan keringkan sejenak di terik matahari
kurang lebih 1 jam
Siapkan tanah humus dan gembur pada polybag
Tanam biji pada polybag dan tunggu hingga tumbuh
Pastikan tanah polybag selalu dalam keadaan basah
Setelah biji tumbuh maka lakukan penyiraman rutin hingga
ukurannya lebih dari 15 cm
Tanaman jambu madu yang ukurannya lebih dari 15 cm sudah
dapat dipindahkan ke lubang tanam
Pembibitan dengan Cangkok
Pastikan bahwa tanaman yang dicangkok ialah varietas yang
unggul yakni sehat da berbuah lebat (produktif).
Pilihlah cabang yang lurus dan cukup besar agar nantinya
tanaman cukup kuat untuk berdiri yaitu dengan diameter sekitar 3 cm.
Setelah itu kerat pangkal batang (kupas kecil melingkar
seperti cincin) lalu buat lagi keratan kedua agak keatas dengan jarak sekitar 5
cm.
Buang kulit kayu antara dua keratan tadi.
Kerok lndir / getah kayu hingga kayu tidak licin lagi.
Pakai serabut kelapa atau plastik untuk membuat cangkokkan.
Ikat melingkar pada bagian bawah dulu lalu ditangkupkan agar
mudah mengisi tanahnya.
Isi dengan tanah humus lalu ikat tangkupan bagian atas.
Sirami tanah secara berkala (bisa 2-3 hari sekali).
Tunggu sekitar 2 – 4 minggu maka cangkokkan siap dipotong
dan ditanam ke lubang tanam.
Setelah bibitnya siap maka lanjut ke proses penanaman bibit.
5. Penanaman Bibit Jambu Madu
Penanaman bibit jambu madu dilakukan setelah bibit dirasa cukup
besar dan kuat untuk dipindah. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus
dilakukan selama proses penanaman bibit ke lubang tanam :
Taburkan insektisida tabur dan fungisida pada dasar lubang
tanam agar tanaman terhindar dari serangan serangga dan jamur pada bagian akar.
Lakukan penanaman pada sore hari agar tanaman tidak layu
diterik siang.
Segera lakukan penyiraman begitu tanaman selesai ditanam.
Lakukan penyulaman selama 2 minggu jika ada tanaman yang
mati atau sakit.
5. Pemupupkan Susulan
Pemupukan susulan berfungi untuk mempercapat pertumbuhan
tanaman begitu selesai ditanam. Berikat pupuk susulan 2 minggu setelah tanam
yakni dengan cara sebagai berikut :
Larutkan 2 gelas minum NPK dengan 35 liter air.
Kocorkan larutan tersebut ke pangkal tanaman.
Lakukan pemupukan susulan secara berkala setiap 2 minggu
sekali hingga tanaman berusia 2 bulan lebih.
6. Penyiraman
Penyiraman diakukan untuk menjaga suplai air bagi tanaman
selama hidup tanaman. Penyiraman dilkukan secara berkala saja terutama di musim
kemarau dan saat tanaman sedang berbuah muda. Tanaman jambu madu tidak membutuhkan
suplai air terlalu banyak layaknya sayuran atau semangka. Jaga saja agar
tanahnya terlihat basah da hindari menyiram hingga tanah menjadi becek atau air
menggenang berhari-hari.
7. Penyiangan Jambu Madu
Penyiangan yaitu membersihkan rumput disekitar pangkal pohon
jambu madu. Jika areanya luas maka anda bisa menggunakan herbrisida untuk
mematikan rumput. Jangan lupa untuk membaca petunjuk penggunaan terlebih dahulu
sebelum menggunakan herbrisida.
8. Penggundukan tanah sekitar akar
Kumpulkan tanah membentuk gundukan tanah gembur yang
melingkari pangkal tanaman. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyerapan
air saat disiram dan mencegah air
terlalu menggenang.
9. Penanggulangan Hama Jambu Madu
Hama utama pada jambu madu ialah serangan buah pada saat
tanaman sedang berbuah. Gejala serangannya adalah buah membusuk dan dipenuhi
larva dari lalat buah. Selain lalat buah, serangan hama lainnya yang cukup
mengganggu adalah serangan ulat yang dapat memakan dun dan buah.
Baik lalat buah maupun ulat masuk dalam kategori serangga,
maka penanggulangannya ialah menggunakan pestisida dari jenis insektisida.
Khusus untuk lalat buah maka anda bisa memasang perangkap lalat buah disekitar
tanaman. Anda bisa menanyakan ke toko pertanian mengenai cairan untuk menarik
lalat buah agar masuk ke perangkap.
10. Panen Jambu Madu
Jambu madu dapat mulai dipanen sekitar 2 tahun setelah
tanam. Buah jambu madu yang sudah bisa dipanen akan memiliki ciri-ciri
perubahan warna menjadi merah disebagian besar sisinya. Setiap pohon bisa
dipanen sampai 4 kg dalam sekali waktu dan produktivitasnya akan semakin
meningkat seiring bertambahnya usia tanaman. Usahakan untuk menjaga suplai air
selama masa pembuahan agar dihasilkan buah yang berbobot dan cukup kandungan
airnya.
Hindari untuk memanen buah hingga seluruh warnanya sudah
menjadi merah karena buah akan cepat busuk. Simpan buah yang sudah dipanen pada
tempat sejuk dan kering, atau anda bisa menggunakan freezer jika ingin
menyimpannya jangka panjang.
11. Perawatan Pasca Panen
Tahap terakhir dari cara menanam jambu madu adalah perawatan
pasca panen. Ini bertujuan untu menjaga produktivitas buah jambu madu setelah
masa panennya agar didapat hasil panen yang cenderung stabil bahkan semakin
meningkat. Beberapa hal yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut :
Menambahkan pupuk dasar kembali.
Melakukan pemupukan susulan dengan kadar NPK diperbanyak.
Menyemprotkan ZPT auxin menjelang musim bunga.
Demikianlah tahapan-tahapan cara menanam jambu madu yang
benar. Untuk tambahan bagi anda kami juga akan memberikan tips sukses budidaya
jambu madu.
0 komentar:
Posting Komentar