Mamfaat Madu Redakan Infeksi Lambung Dan Diare
Beberapa studi ilmiah tentang Madu menghasilkan kesimpulan
bahwa Madu memang efektif untuk infeksi lambung dan Diare.
Dalam studi yang
diterbitkan jurnal Penyakit-Penyakit Pencernaan Skandinavia tahun 1991, para
peneliti menegaskan bahwa pemberian madu terhadap tikus percobaan telah
mencegah terjadinya sakit pada lambung akibat pengaruh alkohol. Studi serupa
juga diterbitkan dalam Jurnal Medis Arab Saudi tahun 1990.
Jurnal Medis Inggris pada tahun 1985 edisi 51 menerbitkan
sebuah studi tentang penggunaan madu dalam pengobatan infeksi lambung dan usus
pada anak-anak. Studi dilakukan terhadap 169 anak yang umurnya berkisar antara
8-11 tahun.
Anak-anak itu dipisahkan ke dalam dua kelompok. Kelompok
pertama diberi pengobatan diare biasa yang mencakup pemberian cairan melalui
mulut maupun kelenjar. Cairan yang diberikan melalui mulut mengandung glukosa
111 mili mol/liter (2 gram/100ml), sodium 48 milimol/liter, potasiura 28
milimol/liter, dan klor 76 milimol/liter. Hal ini sesuai dengan persyaratan WHO
dan UNICEF.
Sedangkan kelompok kedua diberi cairan melalui mulut dengan
kadar yang sama. Bedanya mereka diberi 50 ml madu murni dalam setiap liter
cairan sebagai ganti glukosa.
Berdasarkan uji coba itu, para peneliti berkesimpulan:
0 Madu mampu mengurangi masa diare pada penderita yang
diakibatkan serangan bakteri Salmonella, Shigella, dan E. Coli. lni dikarenakan
khasiat madu sebagai antibakteri.
0 Kebutuhan penderita akan antibiotik semakin berkurang pada
anak-anak yang diobati dengan menambahkan madu.
0 Penggunaan madu bisa aman digunakan sebagai pengganti
glukosa dengan syarat cairan tersebut mengandung kadar anomali tertentu. Kadar
konsentrasi madu yang harus diberikan pun harus sebanding dengan 111 miiimol
glukosa dan fruktosa perliter (gram/100 ml).
0 Karena madu mengandung kadar gula yang tinggi, ia bisa
digunakan untuk membantu penyerapan air dan sodium darl usus.
0 Kadar madu yang digunakan dalam studi ini adalah 50 ml
dari madu murni. Dari setiap 1 liter cairan yang diambil melalui mulut ternyata
mengandung 48 millmol sodium, 28 milimol potassium, 76 milimol glukosa, dan
fruktosa
0 Fruktosa dalam madu bisa mendarong penyerapan air dari
usus tanpa harus menambah penyerapan sodium. Perlu Anda ketahui bahwa
peningkatan sodium darah akan menyebabkan keluhan lainnya.
0. Para peneliti menegaskan bahwa meskipun madu mengandung
kadar gula
yang tinggi, namun ia tidak menyebabkan terjadinya diare
osmotik. Dengan catatan, ketika ia digunakan dalam dosis yang tepat sebagai
pasokan cairan bagi penderita diare.
O Pemberian madu bersama cairan yang digunakan dalam
pengobatan diare ‘bisa mengurangi masa pengobatan diare bakteris (yang
disebabkan bakteri) dan diare nonbakteris.
O Madu itu aman dan tidak mengandung efek samping apa pun.
Selain itu, penderita tidak menunjukkan adanya keluhan alergis. Madu juga mudah
didapat. Jika digunakan sesuai petunjuknya maka madu akan berkhasiat dalam
pengobatan diare.
Dengan demikian, benarlah sabda Rasulullah, “Maha benar
Allah (tentang madu). Perut saudaramulah yang berdusta.” Beliau berpesan kepada
lelaki tersebut (sahabatnya) untuk terus memberi madu. Dengan izin Allah,
akhirnya lelaki itu pun sembuh. Apakah Rasulullah melakukan uji coba
laboratorium? Apakah beliau memelajari khasiat madu sebagai antibakteri? Sama
sekali tidak. itu semua adalah kekuasaan, wahyu, dan ilham dari Allah.
sumber : kedokteran nabi
0 komentar:
Posting Komentar