Sunnah dan Mamfaat Mandi Sebelum Subuh??? (Syariat dan Medis)
Terdapat berita yang disebarluaskan di dunia maya dan
elektronik, bahwa mandi sebelum subuh bermanfaat dan termasuk aktivitas Nabi
Shallalahu ‘alaihi wa sallam. Berikut petikan beritanya:
(PENELITIAN DARI ILMU KEDOKTERAN: MANFAAT MANDI SUBUH
Bismillahirrahmanirrahim
– Menurut riwayat, Rasullulah sallallahu wa alaihi`wa sallam tak pernah sakit sepanjang hayatnya karena pandai menjaga Kesehatannya dan salah satu aktivitas rutin Rasullulah adalah beliau selalu menjaga makanan sehari2nya dan selalu mandi sebelum subuh.
– Dr. Abdul Hamid Dayyat, dari Universitas Kairo Mesir
menjelaskan manfaat kesehatan yang diperoleh seseorang dari
aktivitas bangun Subuh ( fajar ) dan mandi pada waktu fajar, diantaranya adalah
gas O3. Pada waktu fajar kandungan gas O3 sangat melimpah kemudian berkurang
sedikit demi sedikit hingga habis ketika matahari terbenam pada sore hari. Gas
O3 mempunyai pengaruh yang positif pada urat syaraf, mengaktifkan kerja otak
dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar maka akan merasakan
kenikmatan dan kesegaran tiada tara .)
– selsei kutipan-
Tidak ada dalil dan contohnya
Mengenai kebiasaan Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam mandi
sebelum subuh, tidak ada dalil ataupun
hadits shahih mengenai hal ini.
Yang ada contohnya adalah shalat sunnah dua rakaat sebelum
subuh (semoga Allah memberikan taufik kepada kita agar selalu bisa
melaksanakannya).
Aisyah Radhiallahu anhuma berkata,
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عَلَى
شَيْئٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ
تَعَاهُداً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْ
الْفَجْرِ
“Nabi tidak pernah menjaga shalat sunnat melebihi perhatian
beliau terhadap dua rakaat sebelum Subuh.”[1]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَكْعَتَا
الْفَجْرِ خَيْرٌ مَنَ الدُّنْيَا
وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat (sebelum) Subuh lebih baik daripada dunia
seisinya.”[2]
Atau aktifitas sebelum subuh adalah makan sahur.
Dari Ibnu Umar dan A’isyah radhiallahu ‘anhum,
أَنَّ بِلاَلًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ،
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى
يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ،
فَإِنَّهُ لاَ يُؤَذِّنُ حَتَّى
يَطْلُعَ الفَجْرُ
bahwa Bilal biasanya berazan di malam hari. Lalu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Makan dan minumlah kalian, sampai Ibnu
Ummi Maktum berazan, karena tidaklah dia mengumandangkan azan kecuali setelah
terbit fajar.” [3]
Pandangan dari sisi medis
Ada sumber yang menyatakan bahwa mandi sebelum subuh
bermanfaat bagi kesehatan. Karena menimbulkan kesegaran dan beberapa manfaat
seperti:
– Membuat kulit lebih lembut dan halus.
– Membuat lancar peredaran darah.
– Meningkatkan kesuburan.
– Menurunkan risiko darah tinggi.
– Mengurangi tekanan serta memberikan ketenangan.
– Meningkatkan sistem imun tubuh khususnya sel darah putih.
Akan tetapi kami belum menemukan penelitian ilmiah mengenai
hal ini, karena harus dibuktikan secara ilmiah dan pertanggung jawaban, karena
belum tentu bermanfaat bagi person tertentu dan keadaan tertentu. Misalnya
mereka yang alergi udara dingin dan memiliki sakit rhematiod artritis (sakit
sendi yang sering kambuh pagi hari). manfaat-manfaat tersebut juga mungkin
berbeda-beda setiap orang sehingga perlu penelitian yang ilmiah dan bisa
dipertanggung-jawabkan.
Demikianlah, yang terpenting adalah jangan sampai
membawa-bawa nama syariat atau dinisbatkan ini adalah ajaran syariat. Ini
termasuk berkata-kata atas nama Allah padahal tidak ada ilmu padanya. Karena
ini doanya sangat besar. Dosanya di atas kesyirikan.
Berikut urutan besarnya dosa sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman,
قُلْ إنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ
بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ
مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ
سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى
اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Katakanlah: “Rabbku hanya mengharamkan[1] perbuatan yang
keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan [2]perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
[3]mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk
itu dan (mengharamkan) [4] mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu).“ (Al A’raf: 33)”
Mengapa dosanya di atas dosa kesyirikan? Karena dosa syirik
sumbernya adalah berkata-kata atas nama Allah tanpa ilmu.
Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan ayat
mengatakan,
فرتب المحرمات أربع مراتب، وبدأ
بأسهلها وهو الفواحش، ثم
ثنى بما هو أشد
تحريما منه وهو الإثم
والظلم، ثم ثلث بما
هو أعظم تحريما منهما
وهو الشرك به سبحانه،
ثم ربع بما هو
أشد تحريما من ذلك
كله وهو القول عليه
بلا علم، وهذا يعم
القول عليه سبحانه بلا
علم في أسمائه وصفاته
وأفعاله وفي دينه وشرعه
“Allah mengurutkan keharaman menjadi empat tingkatan. Allah
memulai dengan menyebutkan tingkatan dosa yang lebih ringan yaitu al fawaahisy
(perbuatan keji). Kemudian Allah menyebutkan keharaman yang lebih dari itu,
yaitu melanggar hak manusia tanpa jalan yang benar. Kemudian Allah beralih lagi
menyebutkan dosa yang lebih besar lagi yaitu berbuat syirik kepada Allah. Lalu
terakhir Allah menyebutkan dosa yang lebih besar dari itu semua yaitu berbicara
tentang Allah tanpa ilmu. Larangan berbicara tentang Allah tanpa ilmu ini
mencakup berbicara tentang nama dan shifat Allah, perbuatan-Nya, agama dan
syari’at-Nya.”[4]
0 komentar:
Posting Komentar