Awas Jangan Dianggap Sepele Bukan Karena Faktor Makanan Hampir 80% Penyebab Kolesterol Tinggi Ternyata Justru Dipicu Oleh Kebiasaan Ini!
Sering
dituding sebagai penyebab penyakit berbahaya seperti serangan jantung, ternyata
kolesterol dalam tubuh tidak hanya dihasilkan oleh makanan tidak sehat yang
Anda makan, tapi juga dihasilkan di dalam tubuh Anda sendiri. Bahkan, beberapa
orang memang secara genetik memiliki kelainan khusus sehingga kadar kolesterol
sangat tinggi dalam darah.
Makanan
hanya menyumbang produksi kolesterol sebesar 20 persen Seperti yang dilansir
dari situs Harvard Medical School, makanan ternyata hanya berkontribusi
menyumbang kolesterol sebesar 20 persen, sisanya yaitu sebesar 80 persen
diproduksi oleh tubuh Anda sendiri.
Kolesterol
dalam tubuh Anda berasal dari dua sumber utama. Yaitu dari organ hati dan dari
makanan yang Anda konsumsi. Terutama makanan yang tinggi kadar lemak transnya
seperti makanan kemasan atau junk food.
Jadi
kalau Anda mengonsumsi telur dengan kadar kolesterol 200 hingga 300 mg
kolesterol dalam sehari, organ hati akan menghasilkan tambahan kolesterol
sebanyak 800 mg dari lemak, protein, dan gula.
Satu
hal yang perlu Anda tahu, sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk
membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.
Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah
hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Kelainan
genetik ini bisa menyebabkan kolesterol tinggi
Di
dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan
lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan
rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan
kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.
LDL
atau kolesterol jahat bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel
yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol dalam tubuh tersebut melebihi
kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri, menumpuk,
menyumbat, sehingga akhirnya menyebabkan penyakit.
Sebagai
kebalikan dari LDL, HDL atau kolesterol baik bertugas untuk mengangkut
kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan
dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui feses.
Seperti
yang dilansir dari Healthline, beberapa orang ternyata memiliki gen yang
membuat organ hati mereka memproduksi kolesterol yang tinggi meskipun tidak
mengonsumsi makanan yang tinggi kadar lemak jenuh.
Menurut pengamatan para
ahli, hal ini terjadi akibat kerusakan atau kecacatan pada kromosom 19. Karena
bersifat genetik, kecacatan ini bisa diwariskan dari orangtua ke anak. Anak
yang kedua orangtuanya memiliki kelainan kromosom 19 menjadi dua kali lipat
lebih berisiko mengalami kolesterol tinggi dan komplikasi lainnya seperti
aterosklerosis.
Lantas,
berapa kadar kolesterol dalam tubuh yang normal?
Anda
bisa mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh Anda normal atau tidak dari jumah
kolesterol total. Kolesterol total merupakan gabungan dari jumlah kolesterol
baik, kolesterol jahat, dan trigliserida dalam setiap desiliter darah.
Biasanya, dengan melihat kadar kolesterol total dan HDL saja sudah dapat
menggambarkan kondisi umum kadar kolesterol Anda.
Namun,
jika kolesterol total berjumlah 200 mg/dL atau lebih, atau HDL kurang dari 40
mg/dL, Anda perlu melakukan pemeriksaan kolesterol lengkap yang mencakup LDL
dan trigliserida.
Kadar
kolesterol yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi atau dianggap
normal. Namun, jika jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada
ambang batas tinggi. Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk
tingkat kolesterol tinggi.
Risiko
seseorang memiliki kadar Kolesterol tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Beberapa dari faktor ini bisa kita tekan dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Kadar
Kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala, dan biasanya baru terdeteksi
ketika kita melakukan cek darah untuk medical check up.
Kolesterol
merupakan komponen lemak yang dibuat oleh liver dan ditemukan pada beberapa
jenis makanan, seperti susu berlemak, telur, dan juga daging.
Tubuh
sebenarnya memerlukan Kolesterol untuk berfungsi optimal. Namun, jika kadar Kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit
jantung.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan Kolesterol jahat meningkat, ada yang bisa kita
kendalikan, ada juga yang yang tidak.
Faktor
yang tidak bisa dikendalikan
–
Genetik.
Familial
hypercholesterolaemia merupakan Kolesterol tinggi yang dialami secara turun
temurun dalam keluarga. Lakukan pengecekan kadar Kolesterol sejak usia
anak-anak.
–
Jenis kelamin.
Setelah
menopause, kadar LDL wanita akan meningkat sehingga harus berhati-hati pada
risiko penyakit jantung.
–
Usia
Pria
berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun beresiko besar
mengalami Kolesterol tinggi.
–
Etnis
Ada
sejumlah etnis yang secara alami memiliki Kolesterol tinggi, misalnya saja dari
Asia seperti India, Pakistan, atau Sri Langka.
Faktor
yang bisa dikendalikan
–
Pola makan
Bila
Anda memiliki pola makan yang banyak mengonsumsi buah, sayuran,
kacang-kacangan, serelia utuh, serta ikan, kemungkinan kadar Kolesterol Anda
tetap dalam batas normal.
–
Berat badan
Kegemukan
bisa meningkatkan kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol total.
–
Olahraga
Tingkatkan
aktivitas fisik Anda untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan level
Kolesterol baik.
–
Rokok
Zat-zat
kimia dalam rokok bisa memengaruhi Kolesterol baik dan juga meningkatkan risiko
penyempitan pembuluh darah.
–
Penyakit tertentu
Ada
beberapa penyakit, termasuk penyakit ginjal, liver, dan tiroid yang tidak
aktif, yang bisa menyebabkan kadar Kolesterol meningkat.
Sumber : bg neo
0 komentar:
Posting Komentar