OrangTua Harus Waspada! Miris! Bayi 6 Bulan Ini Mengalami “Tulang Punggung Bengkok” Akibat Sering Memakai Perlengkapan “Ini” Saat Berpergian!



    Yakin setiap orang tua pasti memiliki kereta dorong bayi di rumah. Tapi tahukah Anda, penggunaan kereta dorong yang “tidak tepat” dapat menyebabkan perubahan bentuk pada tulang punggung bayi?
Seorang ibu bermarga Wang di Tiongkok harus bersedih ketika melihat tulang belakang bayinya bengkok setelah dilakukan pemeriksaan dengan sinar-X.


Sang ibu mengungkapkan bahwa ia membelikan bayinya kereta dorong saat usianya baru 3 bulan. Pada awalnya, bayinya tampak menyukai ranjang barunya tersebut. Tapi setelah 2-3 bulan, bayinya menangis setiap kali dimasukkan ke dalam kereta dorong.

       Ketika diperiksa ke rumah sakit baru tahu ternyata tulang punggungnya sudah berubah bentuk, dan penyebabnya adalah kereta dorong yang sering dipakainya untuk berpergian.
Orang tua harus tahu, tulang punggung bayi belum sepenuhnya berkembang hingga usia 6 tahun. Di bawah usia 1 tahun, tulang punggungnya paling rapuh. 

Ketika lahir, tulang punggung bayi sangat lurus, sama sekali tidak ada lekukan. Usia 3 bulan, tulang punggung di dekat leher mulai melekuk ke dalam, Usia 6 sampai 9 bulan, tulang punggung di tengah mulai melekuk ke luar saat bayi mulai belajar duduk, Usia 1 tahun, tulang punggung bagian pinggang mulai melekuk ke luar saat bayi belajar jalan,

Berikut adalah 4 tahap perkembangan tulang punggung bayi. Perkembangan ini akan terus berlangsung hingga usia 6 tahun baru lebih kokoh. Sedangkan ibu ini sudah menggunakan kereta dorong yang terlalu empuk untuk bayinya di usia 3 bulan, menyebabkan tulang punggungnya tidak tumbuh dengan lurus, malah bengkok.


Cara memilih kereta dorong yang tepat untuk bayi:
(1) Bayi di bawah usia 6 bulan:

Bayi yang kurang dari 6 bulan dianjurkan untuk tidak duduk kereta dorong, karena saat ini tulang bayi masih sangat lunak, belum bisa duduk. Kalau jalanan tidak rata, kereta akan berguncang dan tulang belakang bayi kemungkinan akan terluka akibat benturan.

(2) Bayi usia 6 bulan sampai 1 tahun:

Pilihlah kereta dorong yang ukurannya agak besar, bisa duduk bisa berbaring karena saat ini bayi sudah mulai belajar duduk. Selain itu, pilihlah kereta dorong yang tempat duduknya jangan terlalu rendah karena debu jalanan bisa terbang dan terhirup oleh bayi.



(3) Bayi usia 1-2 tahun setengah

Dianjurkan untuk memilih kereta dorong bayi berukuran sedang, karena pada usia ini bayi akan gerak sana gerak sini, tidak suka diikat di dalam kereta, suka melihat keluar dan menyentuh barang. Di sisi lain, jangan pilih kereta yang tempat duduknya terlalu tinggi karena bayi bisa jatuh, sehingga perhatikan apakah dorongan tersebut memudahkan bayi untuk bergerak atau beraktivitas.


(4) Bayi 2-4 tahun

Beli saja dorongan bayi yang simpel dan mudah dilipat. Seiring usia bayi semakin besar, frekuensi jalannya akan meningkat dan ia tidak begitu butuh kereta dorong lagi. Ketika tidak dipakai, kereta dorong akan mudah dibawa.

Hal yang harus diperhatikan saat membeli kereta dorong untuk bayi:

1. Utamakan keamanan, apakah ada sabuk pengamannya, remnya, rodanya licin atau tidak, penyangganya kuat atau rapuh, dan lain-lain. Periksa secara menyeluruh apakah kereta dorong tersebut aman untuk bayi.

2. Pilihlah kereta dorong yang bagus. Tidak usah yang mahal tapi kualitasnya harus bagus. Bayi sangat cepat bertumbuh besar, paling hanya digunakan beberapa tahun saja, jadi tidak usah yang mahal-mahal, yang penting kualitasnya bagus dan cocok untuk bayi.

3. Perhatikan sabuk pengamannya, apakah cukup kuat dan aman untuk melindungi bayi. Sabuk yang paling kuat adalah yang berbentuk huruf T. Bayi duduk di kereta dorong ke mana-mana, sabuk pengaman paling penting.

4. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Paling bagus pilih yang bisa diduduki dan ditiduri. Kalau sering berpergian, pilih dorongan yang simpel dan mudah dibawa.


Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan kereta dorong:
1. Pakaikan sabuk pengaman setiap kali bayi berada dalam kereta dorong. Pastikan Anda selalu berada di samping saat bayi berada dalam kereta dorong untuk menghindari kereta jalan sendiri atau didorong orang lain hingga jatuh.
2. Dorong kereta dengan keempat roda, jangan diangkat belakangnya atau depannya berjalan dengan 2 roda saja karena sangat berbahaya.
3. Jangan meletakkan terlalu banyak barang dalam kereta bayi seperti bantal, guling, selimut, juga jangan meletakkan barang yang ada talinya di dalam. Bayi sangat penasaran dan bisa bermain-main, takutnya tak sengaja tercekik atau terlilit.
4. Jauhkan bayi setiap kali melipat atau membuka kereta dorong agar bayi tidak terjepit atau terluka.
5. Pasang rem ketika memberhentikan kereta di suatu tempat, dan pastikan tempat tersebut tidak serong.
Semoga bermanfaat, bunda! Yuk SHARE info penting ini!


Sumber: womenclub

SHARE!


Artikel Kreatifitas dan Hidup Sehat Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 Kreatifitas dan Hidup Sehat | Design by Bamz